Cinta Dari Mantan menjadi Teman
Beberapa orang kekasih masih memimpikan mantannya bahkan ada yang berniat untuk balikan lagi. tetapi kadang ada juga yang karena kesalahan mantan ia berniat melupakannya. Menjadikan mantan kita seorang teman. mungkinkah ?
Menurut Savitha Mohan, seorang ahli dalam hubungan asmara serta konsultan profesional, sebenarnya hubungan antar pasangan itu terus berkembang meskipun pada akhirnya ada kata putus. Perkembangannya bisa ke arah positif atau negatif. Yang dimaksud ke arah positif, setelah memutuskan untuk menjalani kehidupan masing-masing, tetapi mereka masih berteman baik. Sedangkan apabila perkembangannya ke arah negatif, maka cenderung akan bermusuhan dan tak jarang menjelek-jelekkan satu sama lain.
Hal ini sebenarnya dipengaruhi pada jenis hubungan keduanya, apakah hubungan tersebut didasari dengan niat baik dan sikap dewasa atau tidak. Mereka yang cenderung terbawa emosi dan tak bisa berpikir panjang, akan mengambil keputusan berpisah dengan tidak baik-baik, mewarnainya dengan pertengkaran atau caci maki. Dan inilah yang akhirnya membuat hubungan jadi retak dan tak ada kata pertemanan.
Di sisi lain, banyak orang berpendapat bahwa setelah menjadi mantan memang sebaiknya tak usah berteman, karena ia akan terus menerus teringat dan tak bisa pindah ke lain hati.
Sedikitnya pendapat tersebut benar, tetapi bisa dibilang itu adalah sebuah pembenaran mereka yang takut tak bisa move one. Saat memutuskan untuk tidak 'jalan berdua' lagi, tentunya hal tersebut adalah keputusan yang sudah diambil masak-masak. Dan keputusan yang sudah diambil dan dipikirkan betul, tentunya tidak akan sampai mengganggu pikiran kan? Apabila memang keputusan untuk berpisah dibuat secara dewasa maka kedua belah pihak tidak akan takut mengubah status menjadi pertemanan. Yah, seperti di Facebook, status in relationship yang berubah menjadi single, namun nama kita masih terlist sebagai temannya kan?
Apabila memang saat ini masih ada keraguan dan ketakutan saat berteman dengan mantan, coba cek kembali hati Anda. Bisa jadi masih tersimpan cinta di sana, cari pula apa yang membuat Anda dan si dia berpisah dan bagaimana jalan keluar yang terbaik (bukan putus tentunya, karena Anda masih sering merindukannya.)
Yang tak kalah penting, jangan terburu membuat keputusan berpisah di saat Anda emosi, karena pada saat itu Anda tak bisa berpikir jauh dan cenderung hanya mengikuti emosi saja. Tunggu sampai diri Anda tenang dan keputusan baru boleh diambil.
Lagipula, sebelum Anda menjadi kekasihnya, Anda terlebih dahulu menjadi temannya kan. Jadi, apa salahnya apabila ternyata Anda dan dia merasa kurang cocok sebagai pasangan kekasih dan kembali menjadi teman saja?
Posting Komentar