skip to main |
skip to sidebar
Unknown || Selasa, 21 Mei 2013 || sepak bola ||
JUST FOR YOU
[ Sepuluh Skandal Terbesar Dalam Sejarah Sepakbola ]
1. Stan Lazaridis
Mungkin bukan skandal terbesar terkait doping, namun kasus yang
melibatkan pemain internasional Australia Stan Lazaridis ini cukup
menyita perhatian khalayak.
Saat bermain untuk Perth Glory,
Lazaridis terbukti menggunakan finasteride. Zat tersebut masuk ke
tubuhnya karena yang bersangkutan menggunakan obat penumbuh rambut.
Apapun alasannya, komisi doping tetap menjatuhkan sanksi 12 bulan
larangan bermain kepada Lazaridis. Pada 2008, finasteride akhirnya
dicabut dari daftar zat yang termasuk dalam doping.
2. Kolo Toure
Bek Manchester City Kolo Toure terbukti positif menggunakan zat yang
penggunaannya dilarang, memaksanya menjalani sanksi skors selama enam
bulan dan harus absen di Piala FA dan kualifikasi Liga Champions.
Zat yang masuk ke tubuhnya ternyata berasal dari tablet diurectic milik
istrinya, yang digunakan Kolo Toure untuk mengendalikan berat badannya.
Panel independen akhirnya menerima alasan Kolo Toure karena unsur
ketidaksengajaan mengkonsumsi barang tersebut, yang membuatnya terhindar
dari sanksi maksimal.
3. Olympique Marseille 1993
Menjelang akhir musim 1993, Olympique Marseille harus mengalahkan
Valenciennes untuk bisa meraih gelar juara kali kelima secara beruntung.
Laga tersebut berlangsung beberapa hari sebelum final Liga Champions
menghadapi AC MIlan.
Marseille pada akhirnya menang 1-0 dan
berhak atas gelar juara Ligue 1 Prancis. Namun kemudian gelar tersebut
dicabut setelah ada bukti penyuapan pihak Marseille terhadap pemain
Valenciennes untuk mengalah di pertandingan itu.
Selain
Marseille yang dilucuti gelar juaranya, sejumlah pemain dan staf dari
klub juga sempat menjalani hukuman penjara dan larangan terlibat di
sepakbola selama dua tahun.
4. Doping Timnas Belanda
Pada
2001, tiga pemain Belanda, Edgar Davids, Jaap Stam dan Frank De Boer,
dinyatakan bersalah karena menggunakan anabolic steroid nandralone.
Ketiganya melakukan banding dan protes atas sanksi skors beberapa bulan
yang mereka dapatkan karena merasa tak menggunakan secara sengaja zat
tersebut.
Menurut Bert Konterman, masuknya zat tersebut ke tubuh pemain bisa jadi lewat daging steak yang mereka konsumsi.
"Di Belanda, banyak petani menyuntik sapi mereka dengan nandrolone
untuk meningkatkan kualitas daging dan menambah pendapatan mereka,"
tandasnya.
5. Korea Selatan Di Piala Dunia 2002
Skandal ini
melibatkan wasit dan laga melawan Italia. Tuan rumah Korea Selatan
dianggap mendapat banyak keputusan menguntungkan pada laga yang dipimpin
Byron Moreno.
Selama pertandingan, di mana Korea Selatan
menang 2-1 lewat golden goal, Moreno membuat sejumlah keputusan
kontroversial, mulai dari mengabaikan banyak pelanggaran yang dilakukan
pemain Korsel, menganulir gol Italia dan mengkartu merah Francesco
Totti.
Presiden FIFA Sepp Blatter sampai mencap Moreno sebagai
bencana bagi FIFA. Moreno pada akhirnya dihukum skors di dua laga karena
pengaturan pertandingan dan dilepas dari penjara pada 2012 karena
terlibat dalam penyulundupan oba-t-obatan.
6. Juventus Di Era 90an
Kesuksesan Juventus di tahun 1990an tercoreng setelah di tahun 2004,
mantan dokter tim Juventus Riccardo Agricola terbukti bersalah karena
memberi pemain dengan EPO, zat yang penggunaannya dilarang, antara 1994
dan 1998.
Saat periode tersebut, Juventus memenangi Serie A Italia tiga kali, Liga Champions satu kali dan Coppa Italia satu kali.
Agricola sendiri dipenjara selama 22 bulan, namun kemudian dibebaskan
dari segala tuduhan setelah permohonan bandingnya dikabulkan setahun
kemudian.
7. Skandal Robert Hoyzer
Wasit asal Jerman itu
mendapat sorotan oleh otoritas sepakbola Jerman setelah diduga terlibat
dalam perjudian, saat memimpin laga antara Hamburg SV dan Paderborn pada
2004.
Di laga itu, Paderborn menang 4-2 lewat dua penalti yang tak beralasan dan Hamburg kehilangan sejumlah pemainnya.
Hoyzer pun langsung diselidiki dan akhirnya mengaku sudah mengatur
setidaknya 13 laga sepanjang 2004 dengan disetir oleh organisasi
kriminal Kroasia. Hoyzer pun dikenai sanksi larangan terlibat dalam
sepakbola seumur hidup dan dipenjara selama 29 bulan. Sejumlah pihak
yang terlibat dalam skandal tersebut juga mendapat hukuman.
8. Diego Maradona
Legenda sepakbola Argentina Diego Maradona sepertinya akrab dengan
obat-obatan terlarang, termasuk di antaranya penggunaan kokain.
Karena alasan itu Maradona kerap tersingkir dan mendapat sanksi skors.
Pada akhirnya ia mendapat larangan tampil selama 15 bulan, yang pada
akhirnya menutup karirnya bersama tim nasional.
9. Calciopoli
Sepakbola Italia diguncang setelah skandal pengaturan skor yang
melibatkan tim-tim papan atas Serie A dan Serie B terkuak ke publik.
Setidaknya ada lima klub yang berlaga di Serie A terlibat dalam skandal
yang terkuak pada 2006 tersebut, antara lain Juventus, AC Milan,
Fiorentina, Lazio dan Reggina.
Juventus bahkan sampai harus
kehilangan gelar mereka di tahun 2005 dan 2006 dan didegradasikan ke
Serie B. Klub lainnya mendapat sanksi pengurangan angka, denda hingga
laga tanpa penonton dan larangan berlaga di turnamen lokal.
10. Perjudian Europol
Ini adalah skandal pengaturan sepakbola terbesar yang pernah ada. Pada 4
Februari, Europol mengungkapkan adanya penyelidikan terkait pengaturan
pertandingan di 380 laga dan melibatkan 425 pemain, ofisial dan banyak
pihak di segala penjuru Eropa.
Europol mengklaim skandal
pengaturan skor sudah mewabah di 15 negara dan sudah menahan 50 orang
lebih, yang diduga terlibat dalam pengaturan skor.
Laga-laga
yang diatur antara lain laga di Liga Champions dan Piala Dunia.
Organisasi kejahatan di Asia menjadi pihak yang bertanggung jawab atas
kegiatan ini.
Posting Komentar